Kamis, 01 Agustus 2019

Mekanisme transponder melalui membran plasma

Mekanisme Transpor Pada Membran Plasma

Pada makhluk uniseluler, transportasi antarsel dilakukan melalui membrane sel. Ini adalah beberapa manfaat transport zat bagi sel :

a.      Menjaga kestabilan pH
b.      Menjaga konsentrasi zat dalam sel untuk kegiatan enzim
c.       Memperoleh pasokan zat makanan, bahan energy dan bahan mentah lain
d.      Membuang sisa metabolisme yang beracun
e.      Memasok ion-ion penting untuk kegiatan saraf dan otot


Membran plasma mempunyai sifata selektif, yaitu mampu memilih zat yang dapat menembusnya. Hal tersebut berkaitan dengan sifat permeabilitas membran. Beberapa sifat permeabilitas membran adalah sebagai berikut :
a.      Permeable, dapat ditembus oleh semua zat
b.      Impermeable, tidak dapat ditembus oleh semua zat
c.       Impermeable diferensial, hanya dapat ditembus oleh beberapa jenis zat.

Gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi 2 yaitu gerakan pasif tidak memerlukan energi dan gerakan aktif yang memerlukan energi. Yang termasuk gerakan aktif adalah transport aktif, endositosis dan eksositosis sedangkan gerakan pasif adalah difusi dan osmosis.

Difusi
Difusi adalah gerakan zat dari tekanan tinggi (hipertonis) ke tekanan rendah (hipotonis) sehingga larutan menjadi isotonis. Proses difusi yang dibantu oleh substansi pembawa berupa protein (protein pembawa) yang terdapat pada membran plasma. Proses difusi semacam ini disebut difusi terfasilitasi.















Osmosis

Osmosis adalah gerakan zat dari tekanan rendah (hipotonis) ke tekanan tinggi (hipertonis) melawati membran semiermeabel.

Transpor Aktif

Transpor aktif adalah suatu mekanisme transpor yang mengonsumsi energi untuk keluar masuknya ion atau molekul zat melalui membran plasma. Berlangsung dari tekanan rendah ke tekanan tinggi.
Transpor aktif dipengaruhi oleh muatan listrik di dalam dan di luar sel. Muatan listrik sel terutama ditentukan oleh ion natirum (Na+) dan kalium (K+) dan klor (Cl-). Masuk keluarnya ion natrium dan kalium dilakukan oleh pompa natrium kalium (pompa Na+ dan K+). Keberadaan ion K+ dan Na+ di dalam organisme memiliki manfaat yang sangat besar, yaitu :
a.      Konsentrasi ion K+ yang sangat tinggi sangat diperlukan untuk sintesis protein, glikolisis, fotosintesis, dan proses lainnya.
b.      Keberadaan ion Na+ dan K+ berperan untuk mengendalikan osmosis.
c.       Ion Na+ dan K+ penting untuk memacu trnaspor aktif bagi zat lain. Contoh : glukosa dan asam amino.
Contoh transpor aktif melalui membran plasma adalah transpor glukosa. Zat tersebut diangkut secara aktif oleh sel melalui protein membran dengan menggunakan energy pengaktifan. Energi tersebut berasala dari hasil pemecahan ATP yang menghasilkan senyawa ADP, gugusan fosfat dan energi. Energi yang diperoleh digunaka untuk mengikatkan gugusan fosfat dengan glukosa sehingga terbentuklah senyawa glukosa fosfat. Senyawa terakhir inilah yang mampu menembus membrane plasma karena mengikat energi pengaktifan.

Endositosis dan Eksositosis

Endositosis

Eksositosis


Endositosis adalah proses memasukkan zat ke dalam sel melalui membran sedangkan eksositosis adalah proses pengeluaran zat melalui membran. Peristiwa ini banyak terjadi pada oerganisme bersel 1 seperti amoeba, paramaecium dan sel-sel tertentu.
Peristiwa endositosis terjadi pada sel hewan memasukkan makanan atau sel darah putih yang menangkap kuman (fagositosis).
Peristiwa eksositosis di dalam sitoplasma dilakukan oleh beberapa organel, seperti vakuola dan granula. Contoh eksositosis terjadi saat sel mengeluarkan zat sisa ataupun getah misal sekresi. 

Rabu, 29 Mei 2019

Contoh bioteknologi lingkungan kegiatan kami sebagai pengabdian kepada masyarakat

Bioteknologi lingkungan
      Yang kami lakukan ini salah satu contoh keperdulian kami kepada lingkungan sekitar dan melakukan pendekatan turun langsung ke masyarakat. Disana kami mengambil sampah organik dan non organik. Nantinya sampah yang kami ambil ini akan dilakukan daur ulang kembali agar menjadi suatu yang berguna. Disini kami berkerja sama dengan googreen dan kegiatan ini di pantau langsung oleh dosen-dosen kami. Ini adalah salah satu contoh bioteknologi lingkungan supaya kita lebih perduli akan lingkungan sekitar kita. Yang terutama dengan kegiatan ini semoga orang lebih perduli akan kebersihan agar terhindar dari penyakit. Yang kita ketahui saja "kebersihan itu adalah sebagian dari iman". Semoga teman-teman akan perduli lingkungan sekitar juga yaa ☺😊

Foto-foto kegiatan kami (Pendidikan biologi angkatan 2016) 



Mengenal bekasam hasil olahan rumahan

PEKASAM DARI PALEMBANG

Salah satu produk fermentasi ikan yang diproduksi di Indonesia adalah Pekasam. Pekasam merupakan produk olahan ikan dengan cara difermentasi melibatkan bakteri asam laktat dan garam. Dalam proses pengolahan Pekasam ditambahkan sumber karbohidrat seperti nasi dingin dengan tujuan merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat. Bakteri asam laktat akan menguraikan pati menjadi senyawa-senyawa sederhana yaitu asam laktat, asam asetat, asam propionat (Ike Apriani,  2015).
Pekasam merupakan produk fermentasi ikan tradisional yang rasanya asam dan banyak dikenal di berbagai daerah Indonesia, terutama di Sumatera Selatan salah satunya di Palembang  Proses pembuatan pekasam masih dilakukan secara tradisional dengan menerapkan fermentasi spontan. Pertumbuhan mikroorganisme yang berperan selama proses fermentasi, dirangsang dengan penambahan garam dan nasi sebagai sumber karbohidrat dalam kondisi anaerobik, sehingga mikroorganisme yang terdapat pada bekasam beranekaragam sesuai dengan perubahan lingkungan (Susi Lestari, 2018).
Di Palembang terutama di daerah seberang ulu I masyarakatnya banyak memanfaatkan ikan kecil yang akan dijadikan untuk pembuatan pekasam. Salah satu ikan yang digunakan oleh masyarakat setempat yaitu menggunakan ikan sepat/ikan kecil. Dan sebagai tambahanya menggunakan nasi yang dingin (bukan basi).

Cara Pembuatan Pekasam
Adapun cara pembuatan pekasam dengan bahan utamanya ikan sepat rawa menurut Erni  selaku pembuat dan penjual pekasam yaitu sebagai berikut:
Siapkan alat dan bahan seperti wadah, ikan sepat rawa, garam, nasi kering.
Cuci ikan sepat rawa dengan bersih dan tiriskan
Setelah ikan sepat kering lalu masukan kepadah wadah, dan beri garam sebanyak mungkin biar ikannya cepat asam, dan tambahkan nasi dingin lalu aduk-aduk menggunakan tangan sampai rata
Lalu, masukan kedalam kantong plastik/ botol tertutup supaya fermentasi pekasam tadi tidak akan berulat. Lalu ikat.
Lalu diamkan selama 1 minggu


































Pengolahan limbah sampah

Bioteknologi pengolahan limbah

    Kaleng, kertas bekas, dan sisa makanan, sisa aktivitas pertanian atau industri merupakan bahan yang biasanya sudah tak dikehendaki oleh manusia. Bahan-bahan tersebut dinamakan limbah atau sampah. Keberadaan limbah sangat mengancam lingkungan. Oleh karena itu, harus ada upaya untuk menanganinya. Penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan ditimbun, dibakar, atau didaur ulang. Di antara semua cara tersebut yang paling baik adalah dengan daur ulang. Salah satu contoh proses daur ulang sampah yang telah diuji pada beberapa sampah tumbuhan adalah proses pirolisis. Proses pirolisis yaitu proses dekomposisi bahan-bahan sampah dengan suhu tinggi pada kondisi tanpa oksigen. Dengan cara ini sampah dapat diubah menjadi arang, gas (misal: metana) dan bahan anorganik.
Bahan-bahan tersebut dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil proses ini adalah rendahnya kandungan sulfur, sehingga cukup mengurangi tingkat pencemaran. Bahan hasil perombakan zat-zat makroorganik (dari hewan, tumbuhan, manusia ataupun gabungannya) secara biologiskimiawi dengan bantuan mikroorganisme (misalnya bakteri, jamur) serta oleh hewan-hewan kecil disebut kompos. Dalam pembuatan kompos, sangat diperlukan mikroorganisme.
Jenis mikroorganisme yang diperlukan dalam pembuatan kompos bergantung pada bahan organik yang digunakan serta proses yang berlangsung (misalnya proses itu secara aerob atau anaerob). Selama proses pengomposan terjadilah penguraian, misalnya selulosa, pembentukan asam organik terutama asam humat yang penting dalam pembuatan humus. Hasil pengomposan bermanfaat sebagai pupuk.
Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur dengan air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. Salah satu zat pengemulsi, yaitu polisakarida yang disebut emulsan, diproduksi oleh bakteri. 


Mengenal keju salah satu pangan dari bioteknologi

Hai..Hai semuaaaaaaa..!!
Kali ini aku akan membahas sedikit tentang makanan yang sangat aku suka. kalian tau keju?
Ya keju adalah salah satu makanan yang sangat amat aku gemari untuk dimakan dan dicampur dengan makanan lainnya yang sangat menggugah selera..
Disini aku akan sedikit memberi tau kalian apasih keju itu? Terbuat dari apakah keju itu? Apa saja sih yang terkandung dalam keju tersebut dan informasi lainnya mengenai keju.
Keju adalah sebuah makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu yang disebut rennet.
keju2Hasil dari proses tersebut nantinya akan dikeringkan, diproses, dan diawetkan dengan berbagai macam cara. Dari sebuah susu dapat diproduksi berbagai variasi produk keju. Produk-produk keju bervariasi ditentukan dari tipe susu, metode pengentalan, temperatur, metode pemotongan, pengeringan, pemanasan, juga proses pematangan keju dan pengawetan. Umumnya, hewan yang dijadikan sumber air susu adalah sapi. Air susu unta, kambing, domba, kuda, atau kerbau digunakan pada beberapa tipe keju lokal.
Makanan ini dikenal di seluruh dunia, namun diduga pertama kali dikenal di daerah sekitar Timur Tengah. Meskipun tidak dapat dipastikan kapan keju pertama kali ditemukan, menurut legenda keju pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang pengembara dari Arab.
Keju memiliki hampir semua kandungan nutrisi pada susu, seperti protein, vitamin, mineral, kalsium, dan fosfor namun juga lemak dan kolesterol yang dapat menyebabkan masalah kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Besaran kandungan lemak dalam keju tergantung pada jenis susu yang digunakan. Keju yang dibuat dengan susu murni atau yang sudah ditambah dengan krim memiliki kandungan lemak, kolesterol dan kalori yang tinggi. Keju sangat bermanfaat karena kaya akan protein, terutama bagi anak kecil karena mereka membutuhkan protein yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa.
Keju sudah diproduksi sejak zaman prasejarah walaupun tidak ada bukti pasti kapan pembuatan keju pertama kali dilakukan. Masyarakat prasejarah mulai meninggalkan gaya hidup nomaden dan beralih menjadi beternak kambing, domba maupun sapi. Karena kebersihan yang kurang, terkena sinar matahari secara langsung atau terkena panas dari api maka susu dalam bejana tersebut menjadi asam dan kental. Setelah dicoba ternyata susu tersebut masih dapat dimakan, dan itulah pertama kalinya manusia menemukan keju krim asam (sour cream cheese).
Keju krim manis (sweet cream cheese) juga ditemukan secara kebetulan. Sebuah legenda yang menceritakan bahwa beberapa pemburu yang membunuh seekor anak sapi, kemudian membuka perutnya dan menemukan sesuatu berwarna putih yang memiliki rasa yang enak. Adanya enzim rennet di dalam perut sapi menyebabkan susunya menjadi kental, sehingga menjadi apa yang kita sebut keju saat ini. Cerita lainnya mengatakan bahwa keju ditemukan pertama kali di Timur Tengah oleh seorang pengembara dari Arab. Pengembara tersebut melakukan perjalanan di padang gurun mengendarai kuda dengan membawa susu di pelananya. Setelah beberapa lama, susu tersebut telah berubah menjadi air yang pucat dan gumpalan-gumpalan putih. Karena pelana penyimpan susu terbuat dari perut binatang (sapi, kambing ataupun domba) yang mengandung rennet, maka kombinasi dari rennet, cuaca yang panas dan guncangan-guncangan ketika mengendarai kuda telah mengubah susu menjadi keju, dan setelah itu orang-orang mulai menggunakan enzim dari perut binatang untuk membuat keju.

Kandungan gizi keju



Prinsip biokteknologi

beberapa proses yang merupakan prinsip dasar dari bioteknologi, yaitu fermentasi, seleksi dan persilangan, analisa genetik, kultur jaringan, rekombinasi DNA, dan analisa DNA. Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).